VISI
Menjadi FIB yang unggul dan bermartabat dalam mengembangkan studi ilmu budaya di tingkat Asia Tenggara pada tahun 2030
MISI
1.Menyelenggarakan pendidikan tinggi dibidang ilmu budaya yang ungggul dan mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional
2.Mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu budaya berskala nasional dan internasional.
3.Menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak baik di dalam maupun di luar negeri.
4.Mengembangkan organisasi dan manajemen fakultas berstandar nasional dan internasional.
5.Mengembangkan martabat Bung Hatta bagi sivitas akademika.
6.Mengembangkan kewirausahaan bagi sivitas akademika.
7.Mengembangkan daya saing lulusan
TUJUAN
1. Menghasilkan lulusan yang bermartabat yang memiliki kepribadian Bung Hatta.
2. Menghasilkan lulusan berdaya saing yang mampu terlibat dalam kegiatan ilmiah di tingkat nasional dan internasional.
3. Menghasilkan lulusan berdaya saing yang profesional dan berpengalaman nasional dan internasional.
4. Menghasilkan luaran yang berkualitas di bidang pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat.
5. Menghasilkan lulusan yang berjiwa kewirausahaan serta memiliki kepekaan terhadap masyarakat
6. Menghasilkan lulusan yang berjejaring lokal, daerah, nasional dan internasional melalui pengembangan kerja sama.
7. Menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang sesuai dengan arah perkembangan ilmu pengetahuan.
SASARAN
1. Terwujudnya lulusan yang berkepribadian Bung Hatta
2. Terwujudnya lulusan yang memiliki kemampuan untuk terlibat secara aktif pada kegiatan ilmiah bidang keilmuan
3. Terwujudnya lulusan yang profesional dan berpengalaman nasional dan internasional
4. Terwujudnya luaran yang berkualitas di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat (PPM)
5. Terwujudnya lulusan yang mandiri dan berjiwa kewirausahaan
6. Terwujudnya kerja sama lokal, daerah, nasional dan internasional
7. Terwujudnya prodi dan kurikulum yang bersifat aplikatif
STRATEGI PENCAPAIAN
1. Mengembangkan dan menggali nilai-nilai ke-Bung-Hatan-an
2. Mengembangkan wawasan bidang keilmuan
3. Meningkatkan profesionalisme dan pengalaman nasional dan inernasional
4. Meningkatkan mutu kurikulum
5. Melakukan pengembangan profesionalisme dosen
6. Meningkatkan pulikasi, hak cipta dan buku ajar / teks dosen
7. Meningkatkan kegiatan dan kualitas Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) oleh dosen
8. Meningkatkan kualitas akdemik mahasiswa
9. Menempatkan mata kuliah pada kurikulum
10.Membentuk kelompok wirausah dosen-mahasiswa
11.Mengembangkan kerja sama tingkat lokal, daerah, nasional dan internasional
12.Mengembangkan prodi/kurikulum yang aplikatif dan melakukan penyesuaian nama prodi dan fakultas
PIMPINAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS BUNG HATTA | |
Dekan | : Dr. Elfiondri, M.Hum. |
Ka. Prodi Sastra Indonesia | : Dra. Iman Laili, M.Hum |
Sekretaris Prodi Sastra Indonesia | : Dra. Eriza Nelfi, M.Hum |
Ka. Prodi Sastra Inggris | : Diana Chitra Hasan, M.Hum, M.Ed., Ph.D |
Sekretaris Prodi Sastra Inggris | : - |
Ka. Prodi Sastra Jepang | : Oslan Amril, S.S.,M.Si. |
Sekretaris Prodi Sastra Jepang
|
: Dra. Dewi Kania Ismayanti, M.Hum.
|
Kepala Tata Usaha | : Agustian Zaiyadi, S.H., M.H. |
Kasubag Akademik | : Desi Reviani A.Md |
Staff Administrasi | : Ilham Gumanti Akbar S.AP |
THE NAMES OF HUMANITIES FACULTY LECTURERS
Aimifrina,M.Hum., Dra.
Dewi Kania Ismayanti. M.Hum., Dra.
Diana Citra Hasan.S.S., M.Hum.
Diana Kartika, Dr., Dra.
Elfiondri. Dr. M.Hum., S.S.
Elvina A. Saibi, M.Hum.,Dra.
Endut Ahadiat, M.Hum.,Drs.
Eriza Nelfi, M.Hum.,Dra.
Femmy Dahlan, S.S.,M.Hum.
Iman Laili, M.Hum.,Dra.
Irma, M.Hum.,Dra.
Mariati, M.Hum., Dra.
Nova Rina, M.Hum., Dra.
Oslan Amril, S.S.,M.Hum.
Puspawati, M.S.,Dra.
Syahrial , M.Hum., Drs.
Temmy Thamrin, S.S.,M.Hum.
Tienn Immerry, S.S., M.Hum.
Yusrita Yanti, Dr. S.S., M.Hum.
Bung Hatta University was founded on April 20, 1981, departing from the idea of participating in the success of the education sector as stated in Article 31 (1) of the 1945 Constitution and GBHN, in addition as a response to the inequality in the proportion of high school graduates in 1980 where the number of high school graduates who were able to be accommodated in state universities was only 38%.
At the initiative of the Level II Regional Government at that time, Drs. H. Hasan Basri Durin as Mayor of Padang along with other figures including Drs. Adrin Kahar Ph.D (Hon), Drs. H Zuiyen Rais, M.S., Masri Usman, S.H., Prof. Dr. Alfian Lains, S.E., M.A., Prof. Dr. Jakub Isman, M. Zen Jamil, S.H., and Prof. Drs. Mawardi Yunus, agreed to establish a foundation called the Nusantara Insight Education Foundation (YPWN). The name was chosen because the phrase “Nusantara Insight” is a phraes that means very broadly and also politically contains a unifying element of the nation.
The initial suggestion for a name for the university was from Anas, S.H. with the name of Muhammad Hatta University. At the suggestion of Prof. Dr. Jakub Isman this was changed to Bung Hatta University. Drs. H. Hasan Basri Durin consulted Bung Hatta's family including Mrs. Rahmi Hatta, his daughters, son-in-law and the secretary of the deceased. Bung Hatta's extended family did not just give approval but participated in providing material and moral support in preparation for the acceptance of the first new students and the inauguration of Bung Hatta University.
Carrying the great name of Dr. Mohammad Hatta is not taken lightly. He, with the nickname "Bung Hatta" is one of the two independence proclamators of the Republic of Indonesia who are known as leaders who feared God Almighty, had good character and knowledge, loved their religion, had a democratic spirit and had full dedication to the nation's struggle and to the unity of the archipelago. The university is expected to be able to carry out the national development mission in accordance with his ideals.
The establishment of Bung Hatta University received approval and operational permission from the Indonesian Ministry of Education and Culture through the Region I Private University Coordinator with letter number 006 / PD / Kop. I.1981 dated April 20, 1981, for (1) Faculty of Economics, (2) Faculty of Law, (3) Faculty of Teacher Training and Education, (4) Faculty of Fisheries, (5) Faculty of Literature, and (6) Faculty of Engineering. The Faculty of Engineering, Bung Hatta University, officially opened on December 1, 1981. It was an integration of the West Sumatra Technical College (STTSB), formerly known as the West Sumatra Institute of Technology (ITSB). In 1982 the Faculty of Fisheries was opened as a substitute for the Faculty of Agriculture which was not opened. In 1996, the Faculty of Engineering was divided into two, namely the Faculty of Civil Engineering and Planning (FTSP) and the Faculty of Industrial Technology (FTI). The facilitation of this faculty is to facilitate management in the same science group. In 2004, the Faculty of Literature (FS) was renamed the Faculty of Cultural Sciences (FIB) and the Fisheries Faculty (FP) was changed to the Faculty of Fisheries and Marine Sciences (FPIK). This name change was intended for the development of faculties and study programs in each faculty.
SEKILAS TENTANG SEJARAH DAN PERKEMBANGAN UNIVERSITAS BUNG HATTA
Universitas Bung Hatta didirikan pada tanggal 20 April 1981, berangkat dari gagasan untuk ikut menyukseskan sektor pendidikan seperti yang tercantum dalam pasal 31(1) UUD 1945 dan GBHN, di samping terjadinya ketimpangan perbandingan jumlah lulusan SLTA pada tahun 1980 dimana jumlah lulusan SLTA yang mampu ditampung pada perguruan tinggi negeri hanya 38%.
Atas prakarsa Pemerintah Daerah Tingkat II waktu itu Drs. H. Hasan Basri Durin sebagai Walikota Padang bersama tokoh-tokoh lainnya Drs. Adrin Kahar Ph.D (Hon), Drs. H Zuiyen Rais, M.S., Masri Usman, S.H., Prof. Dr. Alfian Lains, S.E.,M.A., Prof. Dr. Jakub Isman, M. Zen Jamil, S.H., Prof. Drs. Mawardi Yunus, menyepakati untuk mendirikan sebuah yayasan yang diberi nama Yayasan Pendidikan Wawasan Nusantara (YPWN). Nama itu dipilih karena kata Wawasan Nusantara merupakan suatu kata yang bermakna sangat luas dan secara politis mengandung unsur pemersatu bangsa.
Secara historis, ide pemberian nama untuk perguruan tinggi ini dilontarkan oleh Anas, S.H. dengan nama lengkap Universitas Muhammad Hatta, yang akhirnya atas usulan Prof. Dr. Jakub Isman nama tersebut disepakati menjadi Universitas Bung Hatta. Kesepakatan pemberian nama ini dikonsultasikan oleh Drs. H. Hasan Basri
Durin kepada keluarga Bung Hatta di antaranya Ibu Rahmi Hatta, putri-putri, menantu dan sekretaris pribadi almarhum. Keluarga besar Bung Hatta tidak hanya sekedar memberi restu dan persetujuan tetapi turut serta memberikan dukungan materil dan moril dalam rangka persiapan penerimaan mahasiswa baru pertama dan peresmian Universitas Bung Hatta.
Menyandang nama besar Dr. Mohammad Hatta tidaklah ringan. Beliau, dengan panggilan akrab “Bung Hatta” adalah satu dari dua proklamator kemerdekaan Republik Indonesia yang dikenal sebagai pemimpin yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak dan berilmu tinggi, cinta kepada agamanya, berjiwa demokratis dan mempunyai dedikasi yang penuh untuk perjuangan bangsa dan kesatuan nusantara. Universitas ini diharap mampu mengemban misi pembangunan nasional sesuai dengan cita-cita beliau.
Pendirian Universitas Bung Hatta mendapat restu dan izin operasional dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia melalui Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah I dengan surat nomor 006/PD/Kop.I.1981 tanggal 20 April 1981, untuk (1) Fakultas Ekonomi, (2) Fakultas Hukum, (3) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, (4) Fakultas Perikanan, (5) Fakultas Sastra, dan (6) Fakultas Teknik. Fakultas Teknik Universitas Bung Hatta secara resmi dibuka tanggal 1 Desember 1981 yang merupakan pengintegrasian dari Sekolah Tinggi Teknik Sumatera Barat (STTSB) yang sebelumnya bernama Institut Teknologi Sumatera Barat (ITSB). Pada tahun 1982 dibuka Fakultas Perikanan sebagai pengganti Fakultas Pertanian yang tidak jadi dibuka. Pada tahun 1996, Fakultas Teknik dipecah menjadi dua yaitu Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) dan Fakultas Teknologi Industri (FTI). Pemecahan fakultas ini adalah untuk memudahkan pengelolaan dalam kelompok ilmu yang sama. Pada tahun 2004, Fakultas Sastra (FS) dirubah namanya menjadi Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dan Fakultas Perikanan (FP) dirubah menjadi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK). Perubahan nama ini dimaksudkan untuk pengembangan fakultas dan program studi yang ada di masing-masing fakultas.