Pemahaman Lintas Budaya "Budaya Indigenous Mentawai, Aburigin dan Indian Amerika" Oleh Dr. Elfiondri S.S., M.Hum

Cetak

00011

Buku ajar ini memaparkan secara khusus tradisi masyarakat indigenous Mentawai dan tradisi masyarakat indigenous Indian Amerika dan Aborigin Australia secara umum. Tradisi dari ketiga masyarakat indigenous itu mengandung norma-norma sosial yang perlu dipahami agar terciptanya harmonisasi sosial dan komunikasi sosial lintas budaya indigenous. Buku ajar budaya indigenous berisikan delapan bab yang meliputi bab I berisi pendahuluan, bab II sampai bab VIII adalah bab isi. Masing-masing bab ini memiliki sub-bab yang terdiri dari ringkasan, isi, rangkuman, soal latihan, dan bacaan rujukan. Bab II membahas tradisi masyarakat indigenous terkait air yang berisikan norma sosial larangan masyarakat indigenous terkait air. Norma sosial tersebut berupa aturan-aturan yang bersal dari sejumlah tradisi terkait air. Norma sosial tersebut wujud dalam bentuk kewajiban yang harus dilakukan dan larangan (tabu) yang harus dihindari. Bab II juga memberi bahasan tentang sikap masyarakat Mentawai kontemporer terhadap norma-norma sosial tradisional tersebut.

Tradisi dalam masyarakat indigenous Mentawai terkait tanah (lahan indigenous) dibahas pada bab III. Tradisi terkait lahan itu mengandung norma sosial masyarakat indigenous tentang tanah. Masyarakat tradisional Mentawai memiliki sejumlah tradisi terkait tanah seperti tradisi kepemilikan, ritual, asesoris, tempat, objek dan tanaman keramat, pengunaan lahan indigenous, lahan dan pembangunan, dan konsep masyarakat tentang lahan. Tradisi juga mengatur hubungan sosial masyarakat melalui komunikasi penggunaan bahasa. Bab IV membahas tradisi komunikasi basa-basi masyarakat indigenous. Bahasan berisi tradisi basa-basi masyarakat secara umum dan secara specifik bersisi tardisi basabasi masyarakat Mentawai dalam melayani wisatawan asing. 15 Pada Bab V, dibahas tradisi tato masyarakat budaya indigenous. Bab V membahas sepintas tato dalam masyarakat indigenous di dunia dan secara khusus memaparkan tato dalam budaya indigenous Mentawai. Budaya indigenous sebagai objek wisata budaya. Berbagai unsur budaya indigenous dengan berbagai norma, upacara, dan ritual menjadi daya tarik wisatawan asing. Budaya indigenous dan pariwisata ini dibahas pada Bab VI. Di samping memaparkan bahasan tradisi dan budaya indigenous Mentawai itu, buku ajar ini juga secara umum membahas budaya indigenous lainnya di dunia. Budaya masyarakat indigenous lainnya yang juga dibahas dalam buku ajar ini adalah budaya masyarakat indigenous yang secara akademik memiliki hubungan dengan bidang kajian pada program studi Sastra Inggris, yaitu budaya masyarakat indigenous Aborigin Australia dan Indian Amerika. Kedua budaya masyarakat tersebut juga menjadi bidang kajian pada mata kuliah Australian Studies and American Studies. Konten kedua mata kuliah ini sangat erat hubungannya dengan mata kuliah Pemahaman Lintas Budaya (Cross Culture Understanding). Budaya indigenous masyarakat Indian Amerika dibahas pada Bab VII. Pembahasan pada Bab VII ini meliputi tradisi indigenous Indian Amerika dan hubungannya dengan tradisi indigenous Mentawai. Hubungan itu berisi pembahasan tentang persamaan dan perbedaan secara umum antara budaya indigenous Indian Amerika dengan Mentawai. Pembahasan pada buku ajar ini ditutup dengan pemaparan umum tentang budaya indigenous Aborigin Australia yang juga secara umum dihubungkan dengan budaya indigenous Mentawai. Dengan penuh harapan, buku ajar dapat membuka cakrawala mahasiswa sehingga mereka dapat berintegrasi dan bersosialisasi lintas budaya dengan masyarakat indigenous.